Pada
tahun 1980 IBM bermaksud untuk mengembangkan suatu metode bagaimana
menggabungkan dokumen teks dengan perintah pemformatan agar dapat mengenali
elemen dokumen. Dengan menggunakan metode yang tersusun dari tanda-tanda
khusus, maka lahirlah sebuah bahasa yang dikenal dengan istilah markup
language. Kemudian oleh IBM bahasa markup tersebut dinamakan dengan GML (Generalized
Markup Language).
Selang
beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun 1986, ISO mengeluarkan sebuah standar
baru markup language berdasarkan GML yang sebelumnya telah dikembangkan
oleh IBM. Standar baru ini kemudian dikenal dengan istilah SGML (Standard
General Markup Language). Sejak itulah konsep bahasa markup atau markup
language mulai mengalami kemajuan serta banyak digunakan oleh berbagai
perusahaan dan institusi-institusi terkemuka di dunia, salah satunya adalah
CERN (Consei Europeen pour la Recherche Nucleire) sebuah lembaga yang
bergerak di bidang penelitian fisika partikel.
Pada
tahun 1993, di Jenewa, Swiss. Tim Berners Lee dan beberapa peneliti lainnya
dari CERN mencoba mengembangkan suatu cara bagaimana untuk dapat saling berbagi
informasi hasil penelitian antar sesama pekerja di CERN. Dengan
memanfaatkan media hypertext dan markup language Berners dan kawan-kawan
berhasil menampilkan sebuah dokumen pada layar monitor sekaligus memungkinkan
untuk loncat dari satu dokumen ke dokumen lainnya hanya dengan memilih sebuah
hyperlink yang telah disediakan. Penemuan ini kemudian dinamakan HTML atau Hypertext
Markup Languange.
Dari
sepenggal sejarah singkat di atas, dapat disimpulkan bahwa bahasa markup atau markup
languange awal mulanya diciptakan di IBM dengan nama GML (Generalized
Markup Language). Kemudian oleh ISO distandarisasikan menjadi SGML (Standard
General Markup Language). Lalu oleh Tim Berners Lee dan peneliti lainnya
dari CERN mengembangkannya menjadi HTML (Hypertext Markup Languange).
Dan HTML inilah yang merupakan cikal bakal dari apa yang saat ini menjadi
sesuatu yang paling populer, yaitu Web.
Namun perkembangan resmi dikeluarkan
pada bulan November 1995 oleh IETF (Internet Engineering Task Force). HTML 2.0
ini merupakan penyempurnaan dari HTML+ (1993). HTML 3.0 (1995) memberikan
kemampuan lebih daripada versi sebelumnya. Sebuah usaha dari World Wide Web
Consortium’s (W3C) HTML Working Group pada tahun 1996 menghasilkan HTML 3.2.
HTML versi ini secara resmi diterbitkan pada bulan Januari 1997.
HTML versi terbaru adalah HTML 4.01 yang dikeluarkan secara resmi oleh W3C pada tanggal 24 April 1998. HTML merupakan perbaikan dari HTML 4.0 yang lebih dulu diterbitkan. (18 Desember 1997).
HTML versi terbaru adalah HTML 4.01 yang dikeluarkan secara resmi oleh W3C pada tanggal 24 April 1998. HTML merupakan perbaikan dari HTML 4.0 yang lebih dulu diterbitkan. (18 Desember 1997).
Mendesain HTML berarti melakukan
suatu tindakan pemrograman. Namun HTML bukanlah sebuah bahasa pemrograman.
Namun HTML hanyalah berisi perintah-perintah yang telah terstruktur berupa tag-tag
penyusun. Menuliskan tag-tag HTML tidaklah sebatas hanya memasukkan
perintah-perintah tertentu agar HTML kita dapat di akses oleh browser.
Mendesain HTML adalah sebuah seni tersendiri. Homepage yang merupakan
implementasi dari HTML adalah refleksi dari orang yang membuatnya. Untuk itu
kita perlu mendesainnya dengan baik agar para pengunjung homepage yang kita
buat merasa senang dan bermanfaat. HTML telah berubah dengan dashyat sejak hari
pertamanya, konten-konten dari HTML pada masa modern telah ditambahkan ke dalam
dokumentasi pertama dan “tags” yang lebih dari setengah dideskripsikan ke dalam
dokumen “HTML tags” asli yang masih ada.
IETF (Internet Engineering Task
Force – sebuah badan standar yang berhubungan dengan inter-operability pada
internet) telah publikasikan sebuah naskah proposal HTML pada tahun 1993.
Naskah tersebut kemudian kadaluarsa dan tidak dijadikan standar pada tahun
1994, akan tetapi IETF dianjurkan untuk membuat sebuah kelompok kerja untuk
standardisasi HTML.
Pada tahun 1995, “HTML 2.0″ telah
dituliskan, dengan mengambil ide dari naskah HTML yang asli. Sebuah proposal
pengganti dinamakan HTML+ juga dituliskan oleh Dave Raggett, dimana digunakan
sebagai sebuah dasar untuk elemen-elemen baru yang diimplementasikan pada
browser (seperti metode untuk memasukkan gambar ke dalam dokumen dipelopori
oleh NCSA Mosaic).
Naskah HTML 3.0 kemudian muncul
selanjut pada tahun tersebut, namun pengerjaan atas versi ini dihentikan karena
kurangnya bantuan dalam pengarahan dari pembuat browser. HTML 3.2 meninggalkan
beberapa fitur baru yang ada pada versi 3.0, namun mengadopsi kreasi-kreasi
baru dari browser terkenal pada saat itu, Mosaic dan Netscape Navigator.
Pada tahun 1997, W3C publikasikan
HTML 4.0 sebagai sebuah rekomendasi yang mengadopsi ekstensi yang lebih
berspesifik browser, namun juga telah berusaha dalam melakukan rasionalisasi
dan pembersihan pada HTML. Dalam versi ini dilakukan dengan menandakan beberapa
elemen sebagai elemen “deprecated”, yang berarti elemen-elemen yang tidak
terpakai. Meskipun elemen-elemen deprecated masih tetap berada dalam versi ini,
pada versi berikutnya mereka akan dihapus. Versi ini juga merupakan sebuah
penganjuran untuk lebih baik dan semantik dalam penggunaan HTML pada dokumen
(dijelaskan lebih detil pada artikel Model
standar web).
HTML 4.01 dipublikasikan pada tahun
1999 dengan beberapa kesalahan tulis yang kemudian dijilidkan pada tahun 2001.
Versi ini merupakan versi terakhir dari HTML, meskipun HTML 5 yang saat ini
sedang disusun.
Pada tahun 2000, W3C publikasikan
lagi spesifikasi XHTML 1.0 yang merupakan sebuah HTML yang distrukturkan ulang
dan dijadikan dokumen XML yang valid.
Struktur dokumen HTML adalah sebagai
berikut :
<!DOCTYPE
HTML PUBLIC "-//W3C//DTD HTML 4.01//EN"
"http://www.w3.org/TR/html4/strict.dtd">
<html>
<head>
<title>Example page</title>
</head>
<body>
<h1>Hello world</h1>
</body>
</html>
Dokumen pertama kali dimulai dengan
sebuah elemen tipe dokumen, atau doctype (dijelaskan lebih detil pada Memilih doctype yang benar). Doctype
mendeskripsikan tipe apa dari HTML yang sedang digunakan, sehingga user agent
dapat menentukan bagaimana dokumen diterjemahkan.
Setelah itu Anda bisa lihat tag
pembuka dari elemen html. Ini merupakan [wrapper] pada seluruh dokumen. Tag
penutup html merupakan hal yang paling akhir pada setiap dokumen HTML. Diawali
dengan <namatag> dan diakhiri dengan </namatag>, (terdapat tanda
“/”).
Dalam elemen html terdapat elemen
head. Elemen ini merupakan sebuah wrapper untuk menampung informasi tentang
dokumen (metadata). Di dalam elemen head terdapat elemen title yang menentukan
judul “Example page” pada menu bar. Kalimat yang terletak di dalam tag ini akan
muncul pada bagian paling atas browser Anda (pada title bar).
Setelah elemen head, selanjutnya
adalah elemen body. Elemen ini merupakan wrapper yang berisi konten yang
sebenarnya dari halaman. Pada contoh di atas, hanya terdapat elemen header
tingkat pertama (h1) yang berisi kata “Hello world.”. Di dalam tag ini bisa
diletakkan berbagai page attribute seperti warna latar belakang, warna
teks, warna link, warna visited link, warna active link dan lain-lain.
Begitulah dokumen kita secara keseluruhan.
Pada tahun Januari 2008, HTML 5 diumkan sebagai draft, walaupun belum di
rekomentasikan secara resmi, beberapa sfesifikasi HTML 5 mulai di dukung oleh
berbagai macam layout dan engine. Pada perkembangannya HTML 5 ini ada
beberapa penambahan “tag” baru yang hanya dapat dimengerti oleh browser-browser
baru. Tag tersebut diantaranya “section, article,
footer, audio, video, progress,
nav, meter, time, aside,
canvas serta datagrid“.
Tag-tag tersebut hanya dikenali oleh browser-browser keluaran terbaru, sebagai misal Firefox 3.5, Opera 9.6, Chrome, Safari, IE 8. Nah bagaimana dengan browser-browser lama seperti IE6, Firefox 1.5. Maaf browser-browser tersebut belum mendukung tag-tag baru di HTML 5.
Secara garis besar, berikut
merupakan standar perkembangan HTML yang bersumber dari http://id.wikipedia.org/wiki/HTML :
- HTML 2.0—(RFC 1866) disetujui sebagai standar 22 September 1995,
- HTML 3.2—14 Januari 1996,
- HTML 4.0—18 Desember 1997,
- HTML 4.01 (minor fixes)—24 Desember 1999,
- ISO/IEC 15445:2000 (“ISO HTML”, berdasar pada HTML 4.01 Strict)—15 Mei 2000.
- HTML 5 masih dalam draft pengerjaan—Januari 2008.
0 komentar:
Posting Komentar